Posted in writing

“Kamu Manis, Kataku..”

Aku tersenyum tiap kali mendengar “Kamu manis, kataku” dari bibirnya.

Aku masih ingat saat pertama kalinya dia mengatakan kata itu padaku. Saat itu adalah malam pertama kami. Aku dan dia melewati pernikahan hanya dengan empat kali pertemuan. Pertama, ketika ta’aruf pertama kami. Bertukar biodata, dan mengungkapkan visi dan misi kami tentang pernikahan dan masa depan. Kedua, ketika ta’aruf kedua kami. Saling memantapkan diri dengan tanya jawab lebih dalam. Ketiga, ketika dia datang kepada orang tuaku untuk melamarku. Keempat, hari itu, ketika aku dan dia menjadi halal.

“Kamu manis, kataku..” katanya sambil membelai lembut wajahku. Berdesir dadaku cepat karena adalah malam itu adalah pertama kalinya bagiku.

Waktu berjalan seiring perjalanan pernikahan kami. Namun, dia tak berubah. Tetap romantis dengan “Kamu manis, kataku..”.

“Kamu manis, kataku..” hiburnya ketika aku menangis karena berbagai hal. “Maka tersenyumlah..” lanjutnya sambil memeluk erat diriku.

“Kamu manis, kataku..” hiburnya di kala aku lelah mengurus delapan buah hati kami seharian. “Alloh yang akan membalasmu, Sayang..”

Dia tak pernah bicara kasar padaku. Kata-katanya selalu menyejukkanku. Tiap kali kami berselisih, dia tau kata indah untuk meredakan segalanya “Kamu manis, kataku..”. Dia adalah kepala keluarga yang baik. Pemimpin yang bertanggung jawab dan adil bagiku.

Malam ini, dia pulang ke rumah. Seperti biasa, masih sama seperti 20 tahun yang lalu, dia memeluk erat diriku sambil berkata “Kamu manis, kataku..”. Aku tersenyum, bahagia bisa melewati perjalanan pernikahan dengannya. Meski aku tahu, dia pun mengatakan kata yang sama “Kamu manis, kataku..” pada ketiga istri lainnya.

noted : tulisan ini buat ikutan #15HariNgeblogFF day 3  , infonya bisa dilihat di sini

Author:

I'm a daughter, sister, wife, n mom of 4 kids

2 thoughts on ““Kamu Manis, Kataku..”

Leave a comment